Para pengamat mengklasifikasi periode ini sebagai Negara Intelijen. Jenderal Soeharto yang berlatarbelakang militer menjadikan intelijen sebagai instrumen untuk mengendalikan lawan-lawan politik yang mencoba menentang kebijakannya. The civilian-managed Ministry of Protection proposed to President Soekarno to sort a strategic intelligence Group that has a “civil character,” which didn'... https://edgaru752oxd9.bimmwiki.com/user